Dijanjikan dapat kerja perusahaan elektronik di Malaysia, diundang guru-gurunya bahkan. Ternyata setelah di sana perusahaan sudah tutup," ujar Ari. Selanjutnya, para pelajar dipekerjakan di
JAKARTA - Intel Corp., bakal membangun fasilitas pengemasan chip baru di Malaysia senilai US$7,1 miliar atau setara Rp101,86 triliun. Langkah ini dilakukan untuk memperkuat jejak globalnya dan mengatasi kelangkaan chip yang diprediksi bertahan hingga Bloomberg pada Kamis 16/12/2021, Chief Executive Officer Intel, Pat Gelsinger mengatakan perusahaan mengalokasikan lebih dari 30 miliar ringgit US$7 miliar untuk mengekspansi kapasitasnya di negara itu. Sebagian dari alokasi tersebut digunakan untuk membiayai pabrik pengemasan baru di Penang, yang diharapkan mulai beroperasi pada ini menjadi taruhan besar bagi Malaysia yang menjadi pusat pengujian dan perakitan semikonduktor global. Perusahaan akan menaikkan kapasitas produksinya dengan menciptakan komplek luas yang dapat melayani kebutuhan industri otomotif dan elektronik di diketahui, Intel tengah menghadapi persaingan ketat di tengah hambatan peningkatan teknologi dengan produsen raksasa dari Asia seperti Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. Gelsinger mengatakan bahwa perusahaan akan serius untuk berekspansi di Amerika dan Eropa pada tahun depan. Pada saat yang sama, kurangnya investasi di sektor ini dan penyebaran Covid-19 telah menciptakan kelangkaan semikonduktor yang dibutuhkan oleh otomotif hingga JugaImbas Krisis Chip, Sony Setop Sementara Penjualan Kamera MirrorlessAtasi Kelangkaan Chip, Samsung Bangun Pabrik Semikonduktor di ASDengan demikian, Gelsinger mengatakan permintaan chip akan naik 20 persen sepanjang pandemi sehingga krisis akan berlanjut samapi tengah melakukan perjalanan ke Taiwan dan Malaysia pada pekan ini, menunjukkan betapa pentingnya manufaktur di Asia. Rencananya, dia juga akan bertemu dengan para pemimpin di membutuhkan layanan manfaktur canggih dari TSMC dan akan bersaing dengan perusahaan Taiwan dalam bisnis foundry casting. Selain di Malaysia, Intela juga memiliki pabrik di Dalian, lama ini, Gelsinger mengajukan permintaan kepada Pemerintah AS agar memberikan insentif bagi produsen chip domestik saja. Menurutnya, produsen asing seperti TSMC dan Samsung Electronics Co., tidak boleh mendapatkan keuntungan dari Undang-undang terkait Penang sebagai hub elektroniknya, Malaysia saat ini berkontribusi sebesar 13 persen dalam pengujian dan pengemasan chip secara global. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Sumber Bloomberg Editor Annisa Sulistyo Rini Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam
PerbudakanModern Banyak Ditemui di Industri Elektronik Malaysia 18/09/2014 Pekerja di sebuah pabrik elektronik di Penang, Malaysia. Kondisi "kerja paksa" banyak terjadi dalam sektor bernilai US$75 miliar yang merupakan andalan negara yang banyak mengandalkan ekspor tersebut.
Jakarta - Pemerintah Malaysia lewat Malaysian Investment Development Authority memastikan Intel akan menginvestasikan 30 miliar ringgit, atau sekitar Rp 100 triliun untuk membangun pabrik chip baru di ini diresmikan pada 15 Desember 2021, yang bersamaan dengan kunjungan Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken ke Malaysia, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Rabu 15/12/2021.Sebelumnya, CEO Intel Pat Gelsinger pun mengunjungi Taiwan dan Malaysia untuk memperlihatkan pentingnya fasilitas produksi Intel yang ada di Asia untuk Intel. Ia pun bakal menemui bos TSMC. Menariknya, pendiri TSMC Morris Chang baru-baru ini pernah mengatakan kalau Gelsinger sebenarnya tak punya cukup waktu untuk mengembalikan posisi Intel ke puncak. Pernyataan ini dikeluarkan Chang untuk mengomentari pernyataan Gelsinger terkait TSMC. Yaitu saat Gelsinger mengeluarkan peringatan agar tak terlalu bergantung pada produsen chip asal Taiwan tersebut, setelah aktivitas China yang mengkhawatirkan di negara tetangganya itu."Taiwan bukan tempat yang stabil. Minggu ini Beijing mengirimkan 27 pesawat tempur ke wilayah pertahanan udara Taiwan. Apakah itu membuat anda lebih nyaman atau tidak?" ujar Gelsinger saat juga meminta pemerintah AS untuk mengalihkan pendanaan sebesar USD 52 miliar yang sebelumnya mereka siapkan untuk produksi semikonduktor, khusus untuk perusahaan domestik. Langkah ini menurut TSMC akan menjadi sangat negatif untuk pemerintah pabrik di Malaysia ini tentu tak akan langsung berdampak besar pada kelangkaan chip yang terjadi saat ini. Karena pembangunan pabriknya pun akan membutuhkan waktu beberapa tahun, begitu pula untuk mencapai tingkat produksi juga dengan dua pabrik baru Intel di Arizona, AS, yang diperkirakan baru beroperasi penuh pada 2024. Intel pun sebelumnya mengaku akan berinvestasi sekitar USD 94,7 miliar untuk membangun pabrik baru di Eropa. Simak Video "Komisi I DPR RI Sayangkan WNI Jadi Agen Intel Asing di Kaltara" [GambasVideo 20detik] asj/fay
DIJUAL: Sebuah Pabrik Elektronik SMT rakitan Di Cikupa Tangerang Lokasi sangat strategis Di jalan raya Serang KM 13.8 Kawasan industri TRISTATE Posisi paling depan Luas tanah 11.300 m2 Luas bangunan : Gedung 1 : 5,040 m2 (2 lantai) Gedung 2 : 2,520 m2 Gedung 3 : 1,974 m2 Total : 9,534 m2 (+/-) Total listrik : 865 KVA Ada PAM Ada jalur pipa gas di kawasan Harga : 6juta / meter PABRIK MASIH
Mataram ANTARA News - Western Digital Sendirian Berhad membutuhkan tenaga kerja wanita asal Nusa Tenggara Barat untuk dipekerjakan di pabrik elektronik. "Perusahaan elektronik yang berpusat di Malaysia Barat itu umumnya memberikan tawaran sebanyak tenaga kerja wanita TKW, tapi sebenarnya lebih dari itu," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Disnakertrans Nusa Tenggara Barat NTB H. Mokhlis, di Mataram, Minggu. Ia mengatakan, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan perusahaan asal Malaysia tersebut dalam hal sosialisasi perekrutan tenaga kerja. Western Digital Sendirian Berhad Sdn Bhd memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi warga Indonesia untuk menjadi tenaga kerja, namun yang diprirotaskan adalah warga NTB, terutama kaum perempuan. Menurut Mokhlis, perusahaan yang bergerak di bidang produksi alat elektronik tertarik merekrut TKW NTB karena menilai kaum perempuan NTB memiliki karakter dan kelembutan dalam melakukan pekerjaan. "Yang dicari minimal tamatan SMP atau sederajat. Nanti perusahaan ini yang akan memberikan pelatihan sebelum pemberangkatan. Biaya juga ditanggung perusahaan. Biasanya setelah bekerja baru dipotong," ujarnya. Ia mengatakan, pihaknya bersama sejumlah utusan Western Digita Sdn Bhd telah melakukan sosialisasi ke sejumlah kabupaten/kota di NTB, untuk memberikan informasi mengenai peluang kerja tersebut. Oleh sebab itu, Mokhlis mengharapkan agar masyarakat segera mendaftarkan diri melalui Disnakertrans Kabupaten/kota dengan membawa persyaratan yang sudah ditentukan. "Syarat untuk bisa menjadi tenaga kerja di perusahaan itu minimal berijazah SMP atau sederajat, usia 18-30 tahun, ada izin dari orang tua atau suami," katanya. Dengan adanya peluang kerja di sektor formal tersebut, kata dia, bisa membantu pemerintah Indonesia, khususnya NTB dalam menekan angka pengiriman tenaga kerja Indonesia TKI untuk sektor informal. Pemerintah Provinsi NTB berkomitmen untuk mengurangi TKI di sektor informal karena sebagian besar TKI yang bermasalah bekerja di sektor informal.* Ruslan Burhani COPYRIGHT © ANTARA 2011
bvyuIg.